Ramadhan Sebagai Ajang Kompetisi


Kompetisi menurut bahasa adalah perebutan prestasi. Dalam dunia ini kompetisi biasa dilakukan oleh para pemain bola sebagai ajang pencarian bakat yang bertujuan untuk mendapatkan suatu penghargaan dan juga kekuasaan. Dengan mengerahkan sekuat tenaga akan dilakukanya demi mendapatkan sebuah prestasi. Terjadi persaingan antar klub ataupun perorangan sudah menjadi tradisi dalam sebuah kompetisi yang didalamnya akan terjadi saling serang menyerang antar lawan. Namun bagaimana jika kompetisi ini dilakukan dalam bentuk kasih sayang dalam perebutanya tanpa saling menjatuhkan pesaingnya?

Kali ini kita bicara kasih sayang, namun sebelum mengulas lebih dalam apa sih yang dinamakan kasih sayang? Apa yang selalu memberi, selalu menuruti semua permintaan yang di kasihinya, atau yang selalu ada untuknya?, nah itu semua merupakan sebuah bentuk aplikasi dari kasih sayang, tetapi masih dalam lingkup kecil. Jika berbicara tentang kasih sayang pasti yang terpikir dalam benak adalah ketulusan seorang ibu terhadap anaknya, mindset seperti itu dalam sebagian wawancara saya dimiliki oleh orang dengan notabene sedikit termilenial. Kata sedikit termilenial ini dalam artian manusia yang sedikit menerapkan kehidupanya dengan era milenial misalkan seperti santri dan orang-orang yang terlanjur mengabdi kepada orang tuanya, tidak mengenal pacar-pacaran. Dan ada juga mindset kasih sayang yang terpikir pertama dalam benaknya adalah seorang pasangan yang menyayangi pasanganya. Kata menyayangi disini dengan maksut sebuah pemenuhan segala keinginan dan memberikan segala yang ia inginkan, dan mindset ini kebanyakan dimiliki oleh para millenial yang sekarang ini seakan tanpa malu memamerkan aibnya, misalkan seperti mengunggah foto dengan pasanganya yang menurut dia sangat romantis dan padahal notabene dia belum menjadi pasangan suami istri. Miris sekali melihat hal seperti itu dengan pola pikir yang kurang baik.

Tentang kasih sayang pernah disampaikan oleh Seorang Budayawan sekaligus menjabat sebagai Presiden Jancukers "Dengan kesenian kita yakin bahwa Tuhan bukanlah raja dari kasih sayang, melainkan kasih sayang yang merajai,"ungkap seniman sekaligus budayawan Indonesia Sujiwo Tejo, dalam diskusi publik Lembaga Seni Lukis dan Kaligrafi (LSLK) di gedung Mahad UIN Bandung. Seperti kasih sayang Tuhan terhadap hambanya yang tak pernah berhenti, dan tak mengharapkan apa-apa dari hambanya merupakan kasih sayang tertinggi. Dalam kasih sayangnya, Tuhan memberikan hambanya sebuah bulan dimana bulan itu lebih baik dari pada bulan-bulan yang lain yaitu bulan Ramadhan. Dalam bulan ramadhan mempunyai keistimewaan yaitu pahalanya dilipatgandakan oleh seribu kali oleh Allah, dijadikan bulan yang penuh berkah penuh ampunan. Kurang sayang gimana cobak? Lalu apa balasan engkau terhadap Tuhanmu? Meskipun Tuhanmu tak butuh balasan, setidaknya kita sebagai hamba harus merasa berterimakasih, bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kita umur panjang sampai dipertemukan pada bulan ramadhan yang penuh keberkahan, kasih sayang serta ampunan dari Allah.

Dalam bulan ramadhan yang suci ini mari kita banyak-banyak berdo'a kepada Allah. Dalam islam kita diperintahkan untuk berdo'a, karena memang berdo'a merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan orang muslim kepada Allah. Kita diperintahkan berdo'a dengan alasan bahwasan الدعاء مخ العبادة  yaitu do'a adalah intisarinya ibadah. Dari perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika isro' mi'roj diperintahkan untuk menjalankan sholat, sedangkan sholat merupakan ibadah yang yang paling pokok dalam islam  لغة بمعن الدّعاء  yaitu menurut bahasa adalah do'a. Dari sini kita bisa memahami bahwasanya do'a menempati posisi yang sangat penting. Namun yang aneh di masyarakat ada sebagian yang mempunyai prsepsi bahwasanya "aku nggak bisa do'a, yang berhak dan pantas  berdo'a adalah ustadz dan kyai" padahal do'a menjadi prioritas dan hak yang dimiliki setiap hamba.

Lebih lucu lagi ketika ada orang mempunyai anggapan bahawasanya "aku nggak bisa do'a" dengan anggapan bahwasanya berdo'a harus menggunakan bahasa arab. Padahal tidak menggunakan bahasa arab pun boleh, lucu kan berdo'a aja nggak bisa? Bahwasany berdo'a itu سؤل العبد الى ربّه  yaitu permintaan hamba terhadap Tuhanya. La tinggal minta aja masaka nggk bisa? Hehe,, oke, memang berdo'a dengan bahasa arab memng disarankan dengan alasan bahwa "bahasa al qur'an adalah bahasa arab, bahasa hadits adalah bahasa arab dan bahkan syurga adalah bahasa arab اهل الجنة ب الغة العربية  (Ahli syurga menggunakan bahasa Arab). Tetapi didalam berdo'a kita tidak dipakasakan harus menggunakan bahasa arab, dengan sebisa kita dan bahasa kita pun Tuhan pun tetap mengerti apa yang kita minta padaNya. Nah, kita sekarang berada pada bulan ramadhan bulan yang suci penuh berkah dan ampunan. Marilah kita berlomba-lomba, berkompetisi berbuat kebaikan siapa tau di bulan ramadhan ini kita mendapatkan Lailatul Qodar, semoga kita diberikan ketetapan iman, ilmu yanh bermanfat, akhlak yang sholih dan sholihah, rezeki lancar, halal, barokah dan khusnul khotimah di akhir hayat kita...Aaminn yaa robbal alamin.

Sebelumnya mohon maaf jika ada salah kata dan penulisan mohon pembenaranya. Karena kita sama- belajar. Salam...

Comments

Popular Posts