Wanita Penikmat Malam

Wanita Penikmat Malam Saat itu malam merupakan hal yang menakutkan bagi wanita namun bukan pada wania yang satu ini. Malalm bagi wanit ini bukan menakutkan baginya tapi malah sebagai teman merenungnya. Setiap malam dia buka bercengkerama didalam rumah dengan santai diatas tempat tidur berselimutkan bulu domba tebal. Wanita itu tak seperti wanita yang lain, yang seperti pada wanita masa kini yaitu hanya bersenang-senang dengan apa yang dia punya. Itu dia namanya Shinta seorang wanita yang kegemaranya menebar senyuman dimana-mana ketika malam tiba bercengkerama dengan angin malam. Lebih tepat lagi julukanya adalah wanita perindu malam. Suatu ketika dia dihadapkan dengan persoalan-persoalan sehingga dia merasa tidak tenang tidak merasakan nikmatnya hidup seperti biasasnya yang selalu riang gembira. Saat itu dia pergi kesekolah dengan kesearianya sebagai wanita yang mandiri ia menaiki sepeda onthelnya yang sudah teyeng warnanya dengan keranjang yang sudah agak peot. Sambil membawa gorengan titipan ibunya untuk dijajankan di kantin sekolahan. Waktu ditengah jalan Shinta mendapatkan firasat yang tidak enak dalam hatinya berbicara "ada apa denganku, aku merasakan hal yang mengganjal dalam hatiku". Grakkk,, dengan sangat kagetnya dia mendengarkan suara itu, ternyata suara itu datang sepedahnya yang sudah lama tak di servise karena tak punya uang untuk menservise. Rantai sepedahnya pun loss, dengan hati yang lapang Shinta pun turun dan membenarkan rantai sepedahnya. Sudah selesai menservice sepedahnya dia kemudian berjalan lagi dengan menaiki sepedahnya. Jarak beberapa kilo Shinta bertemu dengn seorang kakek tua dengan pakaian compang-camping sambil berjalan mendorong gerobak terlihat lemas sekali. Shinta sebenarnya juga merasa kasihan tetapi dalam hal yang sama Shinta juga sudah agak trlambat pergi ke sekolah. Akhirnya Shinta dengan perasaan takutnya jika terlambat sekolah, Shinta pun meneruskan mengayuh sepeda dan membiarkan kakek tua itu. Ketika Shinta akan sampai di sekolahan hal mengejutkan terjadi lagi pada Shinta. Kembali lagi terdengar suara graakkk.. pikirnya" ah paling-paling rantai sepedahnya los lagi. Sambil tetap mengayuh shinta merasakan kok jadi gak seimbang ya sepedah saya dan seakan-akan rok ku tertarik. Begitu merasakan tidak seimbang akhirnya Shinta pun turun dan melihat "Ya Allah, kok bisa begini,,tadi sudah rantainya los sekarang los lagi ditambah rok saya masuk di rantai..". Dengan perasaan bingung Shinta ingin melepaskan roknya yang tersangkut, terurai-urai di rantai sepedahnya, tetapi apa yang terjadi. Rok nya buka malah terlepas tetapi malah semakin ruwet, karena di waktu ini Shinta sudah tidak bisa berfikir tenang untuk menghadapi persoalan ini "akhirnya dia menangis karena sudah setengah jam lebih tidak berhasil melepaskan roknya dan belum ada orang yang lewat untuk membantunya". Dalam fikiranya dia bekata "baaimana ini nanti kalau telat, pasti ken hukum pak satpam dan juga ibu guru yang nantinya tidak diperbolehkan masuk kelas. Kemudian dengan rasa takutnya Shinta menyebut nama " Allah...Allah.. "dengan berkali-kali sambil dalam hatinya berkata "Ya Allah tolonglah hambamu ini, sudah tak ada lagi yang aku harapkan kecuali pertolonganmu Ya Allah". Tanpa sengaja dia berdiri dengan mendorong sepedahnya dan akhirnya roknya pun terlepas dari rantai sepedanhya. Dengan tangan yang msaih blepotan oli dia tetap berusaha berangkat agar bisa belajar. Sampai di gerbang sekolahan dengan air mata yang tetap saja msih keluar. Satpam pun melihat Shinta, yang asalnya ingin memeberi hukuman sontak saja ketika melihat Shinta dalam keadaan seperti itu satpam pun merasa kasihan dan membiarkan Shinta masuk bahkan malah membantu dengan memeberi sabun sebagai bahan cuci tangan dengan harapan agar Shinta segera bisa masuk ke kelas. Selesai mencuci tangan Shinta berterima kasih kepada satpam yang baik itu " ternyata orang yang kelihatanya keras bermuka seram juga mempunyai hati yang baik. Pak satpam dengan memberi balasan senyuman kepada Shinta dan berpesan kepada Shinta "besok kalau berangkat sekolah hati-hati sin ya". Setelah itu Shinta pergi ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya "Alhamdulillah ibu guru tidak memarahiku, ya mungkin saya baru kali ini telat jadi diberikan keringanan". Singkat waktu istirahat tiba Shinta pergi ke kantin dengan sembari menganarkan jajanan kepada Bu Kantin. "Shin, kok telat ngasih jajananya?" Tanya Bu kantin kepada Shinta. Sinta pun menjawab dengan jujur dan menceritakan apa yang telah terjadi pada Shinta tadi pagi dan Shinta kemudian dengan rasa sedikit curhat bertanya "Bu, mengapa ya saya hari ini kok banyak masalah hai saya merasa tidak nyaman seperti biasanya". Jawab Ibu kantin itu dengan bertanya balik " Shin coba ingat-inat apa yang telah kamu lakukan dari kemarin yang menurutmu kurang benar?". Shinta pun terdiam dan mengingat-ingat kembali apa yang telah ia lakukan. Selang beberapa manit dia berfikir ternyata yang kemarin ia lakukan adalah karena keasyikanya pada malam hari diluar rumah dengan menkmati indahnya malam tanpa sadar Shinta di panggil ibu dan Shinta tidak menggubrisnya dan juga tadi pagi karena tidak menolong seorang kakek tua yang sudah terlihat lemas, mungkin karena keegoisan saya bu menjadikan diriku tidak tenang. Nah itu Shin mungkin yang membuat kamu merasa tidak nyaman, jangan swkali-kali kamu tidak menuruti ibumu apalagi sampai meremehkan tidak menggubris dan tidak punya rasa iba terhadap orang tua yang lagi kesusahan. Saya Tasi' Nugroho berasal dari kota Nganjuk Jawa Timur belajar di Kampus IAIN KEDIRI dengan umur 21 tahun dari 10 bersaudara saya anak nomor ke 9.

Comments

Popular Posts