Maling Paling Beruntung Di Dunia



Maling Paling Beruntung Di Dunia

Ketika mendengar maling, apa yang ada dalam pikirmu? Nyolong,,pasti itu..jelek, gak baik, digebukin dan lain-lain. Tapi sebelum membahas lebih lanjut saya ingatkan terlebih daluhu, buang fikiran tidak baik seperti diatas untuk maling yang satu ini dan ini dalah cuman cerita juga sebagai hiburan. Oke, pesan saya "jangan berfikir semua maling itu tidak baik, jangan serta merta menghakimi, melihat ataupun menyikapi dengan mudah hanya melihat sekilas". Sebelum mengawali membaca cerita ini saya sarankan untuk menghidangkan kopi disampingnya agar tidak mudah ngefly, hehe ..Memang tidak ada hubunganya dengan ngefly tetapi memang tidak berhubungan,, sudah,, tidak perlu ditahan untuk tersenyum karena memang tidak ada larangan maupun hukuman untuk tersenyum dan tidak pula diatur dalam Undang-undang. Kelihatan sekali ini tidak penting tetapi jika anda membaca ini berarti sudah tekena pengaruh hipnotis dari saya dan mulai meraskan mual pastinya.
Kita awali ceritanya sekarang. Jadi disebuah kota terdapat desa, ya pasti itu. Dimana di desa itu hanya dihuni oleh orang-orang alim, pintar dan kaya. Dalam desa itu hidup masyarakat yang makmur, kebutuhan pangan terpenuhi, pendidikan mudah sekali didapatkan. Karena disetiap keluarga mempunyai sekolahan sendiri, ini desa yang kaya bahkan karena kesejahteraan dan kemakmuranya sampai terdengar di seluruh wilayah. Karena saking kondangnya hingga sang raja sampai terheran-heran dan mulai tumbuh rasa kepo dalam dirinya, "seperti apakah desa itu kok sampai kemakmuranya mengalahkan kota yang saya tempati, sampai disetiap rumah mempunyai sekolah sendiri-sendiri padahal tempat saya adalah yang paling baik nan indah wilayah ini" ujar raja itu dalam hartinya.
Dengan rasa penasaran yang sangat luar biasa akhirnya raja itu mengutus para punggawanya agar menemani serta melindungi dia. Dengan bergegas sang raja menyiapkan barang-barang untuk bekal tinggal di desa itu dan kabarnya akan menginap. Peristiwa  ini sampai terdengar di telinga maling kelas kakap yang konon katanya mantan seorang pendekar. Kemudian maling ini mempunyai rencana akan menyusup dengan menyamar sebagai prajurit raja dengan tujuan utamanya akan merampok harta pemimpin. 3 hari lamanya perjalanan menuju desa itu akhirnya sampai juga. Saat akan memasuki gerbang desa itu sang raja dibuat tercengang karena melihat anak-anak kecil sedang menggembala menaiki burung merak yang indah, bahkan setiap anak itu seperti sedang menggembala burung merak. Merasa heran sekali pemipin itu "ada ya didunia ini, bukan mengembala kambing tapi malah merak, memang desa ini sangat luar biasa".
Singkat cerita pemimpin itu dipersilahkan masuk dan diberikan tempat yang indah pula bersama para punggawanya. Tak ketinggalan maling ini juga masuk bersama para punggawa kerajaan. Setelah seharian menginap di desa itu sang raja ingin jalan-jalan dan berkunjung ke rumah-rumah warganya juga ingin melihat sekolahan disetiap rumah. Pagi itu raja berjalan-jalan sendiri dan kebetulan bertamu di rumah seorang ulama tersohor di daerah itu, dengan rasa penasaran akhirnya raja bertanya "wahai sang alim saya masih merasa bingung ketika melihat rumah-rumah disini padahal kecil tapi kok saya mendengar bahwasanya di desa ini diseiap rumah mempunyai sekolahan, apakah saya boleh melihatnya?" dengan santai dan sedikit tertawa sang alim itu menjawab "Raja, sekarang saya tanya kepada anda, apa mungkin rumah sekecil ini mempunyai bangunan sekolah, itu kan yang anda maksud?" Raja itu dengan polosnya mengangguk dan kemudian sang alim itu memberi tahu "jadi yang dimaksud sekolahan disini adalah pendidikan, dimana disetiap keluarga pastinya mempunyai anak dan orang tua, bagaikan seorang murid dan guru, bukankah pendidikan dasar seorang itu dari ibu, dan apakah pendidikan itu hanya bisa didapatkan di sekolahan saja?" belum selesai bercerita sang raja memutuskan pembicaraan dan disangkanya dirinya ditipu kemudian dengan marah dang raja memanggil punggawanya untuk menangkap sang alim tadi untuk dimasukan dalam penjara kerajaan". Setelah selesai kejadian seperti itu akhirnya raja pun malu dan pulang ke kerajaanya dan memasukkan sang alim tadi ke penjara.
Setelah sang alim itu di masukkan dalam penjara bertemulah dengan seorang maling dan ditanya oleh sang alim tadi  "hai fulan, bukankah kamu seorang punggawa  kerajaan kemarin yang ikut berkunjung di desa?". Fulan pun menjawab sambil menerangkan kejadianya bahwasnya dia bukanlah seorang punggawa kerajaan tapi adalah seorang maling yang keprgok saat mencuri dengan menyamar menjadi punggawa kerajaan. Kemudian sang Fulan kemudian bertanya "mengapakah engkau sampai bisa ditempat ini padahal engkau seorang ulama yang alim?" si orang alim tadi juga menjawab dan menerangkan kejadianya bahwasanya raja salah paham dan malu akhirnya memenjarakan. Disaat seperti itu sang maling berbicara dengan berkata "Wahai alim apakah engkau tahu, aku ini seorang maling dan pekerjaanku hina sekali, tetapi ketika aku dituduh menjadi maling dengan di gebukin orang banyak aku masih saja bisa mempertahankan diriku dengan tidak mengaku maling, lantas dengan dirimu yang alim ini hanya saja dituduh karena salah paham apakah akan mengaku salah begitu saja? padahal engkau benar ". Setelah maling selesai berbicara Sang alim itu berdiam dan merenung oh memang benar maling itu mempertahankan kebatilan saja sangat kuat mengapa aku harus kalah dengan maling itu untuk mempertahankan kebenaran. Dan sang alim pun berterima kasih dengan maling karena telah menyadarkan dan mengingatnya "kamu lah maling yang luar biasa, sangatberuntung sekali, aku tidak akan melupakanmu dan selalu mendoakanmu" kata sang alim tersebut. dan cerita pun akhirnya habis
Dari cerita diktif diatas kita bisa mengambil pelajaran, bahwasanya tidak semua yang kau lihat tidak baik itu juga tidak baik, bukan berarti  yang jelek akan jelek selamanya.  Jangan ikut-ikutan dan mencampuri urusan Alllah dalam menilai, biarkanlah Allah saja yang menilai karena dialah yang Maha Kuasa atas penilaian terhadap hambanya.
Pesan dari penulis di dunia ini tidak ada yang tidak baik, semua yang diturunkan Allah dimuka bumi baik dan bermanfaat, yang tidak baik hanyalah pemikiranmu saja.

Comments

Popular Posts