Perjalanan menjadi seorang sufi
Perjalanan sufi Ibnu Arab'i
Ibnu Arab'i merupakan seorang sufi dari golongan sadiliyah. Mempunyai nama lengkap Abu Abdillah bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Arab'i bin Atho'i. Lahir di Spanyol, dari keluarga sufi juga. Ayahnya seorang petani biasa, tetapi juga seorang sufi yang dikenal dengan sholat malamnya. Suatu ketika ayahnya lagi males, ketika itu dia memukuli kakinya agar tidak merasa males. Adik ayahnya juga seorang sufi yang asalnya seorang PNS, kalau zaman dahulu pejabat di istana. Kemudian jabatanya di istana ditinggalkan dan menjadi seorang sufi karena beliau bertemu sufi. Dan adiknya lagi menjadi seorang sufi pada umur 80 tahun karena bertemu seorang anak kecil dan dituturi (di nasehati). Setelah itu beliau juga menjadi sufi.
Ibnu Arab'i menjadi sufi pada umur 20 tahun. Awalnya juga remaja biasa tapi sangat gandrung ilmu dalam bahasa jawa jika diartikan suka terhadap ilmu. Pada umur 15 tahun dia sudah bisa mengalahkan Ibn Rusd. Yang pada saat itu ada sebuah permasalahan mengenai ilmu ilhamiah itu pasti atau tidak?. Kemudian ibnu Rusd mencari seorang anak muda yang terkenal kecerdasanya. Dan dipanggillah Ibnu Arab'i lalu datang mengahadap dan langsung menjawab "iya". Ibnu Rusd kemudian menjawab "tidak". Dan kemudian Ibnu Arab'i menjawab "iya dan tidak" dan Ibnu Rusd akhirnya mengakui kekalahanya "memang kamu anak yang cerdas, aku mengaku kalah". Luar biasa kan percakapanya seorang yang pintar dengan orang pintar tanpa banyak ngomong. Tapi diantara kedua sufi tersebut paham apa kata "iya dan tidak". Makanya dalam dunia sufi ada jargon العَالِمُ بِ العَالِمِ كَفَى بِ العِشَرَة bahwasanya antara orang alim( pinter) dengan orang alim(pinter) berbicara dengan isyarat sudah cukup ngerti maksudnya. Semakin banyak ngomong maka semakin ketahuan kalau tidak pinter.
Didunia ini orang debat banyak ngomong saling menyalahkan, justru itu memperlihatkan kesalahanya( bodohnya). Saling menyalahkan untuk membenarkan dirinya, seperti mengkafir-kafirkan sesama menuduh murtad, dll sbenarnya itu yang menuduh yang sperti dibilang, makanya untuk menyembunyikan kesalahnya dia banyak ngomong. Dalam epistimologi islam mengenai teori kebenaran cirinya, yaitu سَكُوْنُ النَّفْس adalah ketenangan. Dan ketika dalam hati masih mengganjal berarti dia masih belum yakin (paham) makanya masih tanya-tanya, rewel juga.
Pada suatu saat, Ibnu Arab'i merasa tidak tenang saat beribadah, gelisah sekali. Stiap hari berdiam sambil mencari alasan kegelisahanya, sampai suatu saat dia menemukan. Ternyata kambingnya Ibnu Arab'i keluar dari kandang dan jalan-jalan ke halaman tetangga akhirnya memakan rumputnya. Dan pada saat itu beliau mendatangi rumahnya untuk meminta maaf. Padahal hanya rumput, juga bukan beliau yang mnyuruh kambingya ditempat tetangga. SubhanaAllah dosa sekecil itu mnjadikanya seakan-akan dosa besar. Bagaimana dengan kita yang banyak melakukan kesalahan dan tidak pernah meminta maaf. YaAllah semoga kita semua diberikan hidayah. Kemudian Ibnu Arab'i diberikan julukan كِبْرُ الاِ حْمَرْ yaitu belerang merah dan شَيْخ الاكبر yaitu guru besar.
Ibnu Arab'i merupakan seorang sufi dari golongan sadiliyah. Mempunyai nama lengkap Abu Abdillah bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Arab'i bin Atho'i. Lahir di Spanyol, dari keluarga sufi juga. Ayahnya seorang petani biasa, tetapi juga seorang sufi yang dikenal dengan sholat malamnya. Suatu ketika ayahnya lagi males, ketika itu dia memukuli kakinya agar tidak merasa males. Adik ayahnya juga seorang sufi yang asalnya seorang PNS, kalau zaman dahulu pejabat di istana. Kemudian jabatanya di istana ditinggalkan dan menjadi seorang sufi karena beliau bertemu sufi. Dan adiknya lagi menjadi seorang sufi pada umur 80 tahun karena bertemu seorang anak kecil dan dituturi (di nasehati). Setelah itu beliau juga menjadi sufi.
Ibnu Arab'i menjadi sufi pada umur 20 tahun. Awalnya juga remaja biasa tapi sangat gandrung ilmu dalam bahasa jawa jika diartikan suka terhadap ilmu. Pada umur 15 tahun dia sudah bisa mengalahkan Ibn Rusd. Yang pada saat itu ada sebuah permasalahan mengenai ilmu ilhamiah itu pasti atau tidak?. Kemudian ibnu Rusd mencari seorang anak muda yang terkenal kecerdasanya. Dan dipanggillah Ibnu Arab'i lalu datang mengahadap dan langsung menjawab "iya". Ibnu Rusd kemudian menjawab "tidak". Dan kemudian Ibnu Arab'i menjawab "iya dan tidak" dan Ibnu Rusd akhirnya mengakui kekalahanya "memang kamu anak yang cerdas, aku mengaku kalah". Luar biasa kan percakapanya seorang yang pintar dengan orang pintar tanpa banyak ngomong. Tapi diantara kedua sufi tersebut paham apa kata "iya dan tidak". Makanya dalam dunia sufi ada jargon العَالِمُ بِ العَالِمِ كَفَى بِ العِشَرَة bahwasanya antara orang alim( pinter) dengan orang alim(pinter) berbicara dengan isyarat sudah cukup ngerti maksudnya. Semakin banyak ngomong maka semakin ketahuan kalau tidak pinter.
Didunia ini orang debat banyak ngomong saling menyalahkan, justru itu memperlihatkan kesalahanya( bodohnya). Saling menyalahkan untuk membenarkan dirinya, seperti mengkafir-kafirkan sesama menuduh murtad, dll sbenarnya itu yang menuduh yang sperti dibilang, makanya untuk menyembunyikan kesalahnya dia banyak ngomong. Dalam epistimologi islam mengenai teori kebenaran cirinya, yaitu سَكُوْنُ النَّفْس adalah ketenangan. Dan ketika dalam hati masih mengganjal berarti dia masih belum yakin (paham) makanya masih tanya-tanya, rewel juga.
Pada suatu saat, Ibnu Arab'i merasa tidak tenang saat beribadah, gelisah sekali. Stiap hari berdiam sambil mencari alasan kegelisahanya, sampai suatu saat dia menemukan. Ternyata kambingnya Ibnu Arab'i keluar dari kandang dan jalan-jalan ke halaman tetangga akhirnya memakan rumputnya. Dan pada saat itu beliau mendatangi rumahnya untuk meminta maaf. Padahal hanya rumput, juga bukan beliau yang mnyuruh kambingya ditempat tetangga. SubhanaAllah dosa sekecil itu mnjadikanya seakan-akan dosa besar. Bagaimana dengan kita yang banyak melakukan kesalahan dan tidak pernah meminta maaf. YaAllah semoga kita semua diberikan hidayah. Kemudian Ibnu Arab'i diberikan julukan كِبْرُ الاِ حْمَرْ yaitu belerang merah dan شَيْخ الاكبر yaitu guru besar.
Comments
Post a Comment